Kamis, 10 Desember 2009
Diskoperindag Janjikan Sidak
Kendati sejumlah sebagian warga mengaku kesulitan mendapat Mitan, Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Kota Bima memastikan distribusi Mitan masih normal. Hal itu sesuai pengakuan Distributor Mitan kepada Satuan Perangkat Daerah (SKPD) itu.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih, memastikan Mitan tidak langka, walaupun sebagian masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkannya. “Nggak ada minyak tanah langka, kita belum dapat laporannya,” ujar Ratnaningsih di Diskoperindag, Kamis (10/12).
Kendati demikian, diakui Ratnaningsih, Diskoperindag akan mengecek keluhan kelangkaan minyak dari sejumlah warga itu. Termasuk menyidak sejumlah lokasi dan pangkalan untuk memastikan tidak ada ulah spekulan yang menimbun mitan. “Kita coba lanjutkan Sidak dulu, tapi sepertinya penimbunan minyak tanah itu tidak ada,” ujarnya.
Meski sudah banyak warga yang mengeluh, hingga saat ini pemerntah belum menentukan ada langkah antisipatif seperti menggelar operasi pasar (OP) Mitan seperti ketika kelangkaan tahun 2008 lalu. Pemerintah juga belum mengetahui penyebab kemungkinan krisis Mitan.
Namun, pada bagian lainya, belum lama ini pemerintah bersama distributor sudah membatasi jumlah pengecer menyusul terbatasnya jumlah Mitan. “Jumlah pengecer semakin bertambah sementara minyak tanah terbatas, makanya dibatasi,” katanya. (BE.17)
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih, memastikan Mitan tidak langka, walaupun sebagian masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkannya. “Nggak ada minyak tanah langka, kita belum dapat laporannya,” ujar Ratnaningsih di Diskoperindag, Kamis (10/12).
Kendati demikian, diakui Ratnaningsih, Diskoperindag akan mengecek keluhan kelangkaan minyak dari sejumlah warga itu. Termasuk menyidak sejumlah lokasi dan pangkalan untuk memastikan tidak ada ulah spekulan yang menimbun mitan. “Kita coba lanjutkan Sidak dulu, tapi sepertinya penimbunan minyak tanah itu tidak ada,” ujarnya.
Meski sudah banyak warga yang mengeluh, hingga saat ini pemerntah belum menentukan ada langkah antisipatif seperti menggelar operasi pasar (OP) Mitan seperti ketika kelangkaan tahun 2008 lalu. Pemerintah juga belum mengetahui penyebab kemungkinan krisis Mitan.
Namun, pada bagian lainya, belum lama ini pemerintah bersama distributor sudah membatasi jumlah pengecer menyusul terbatasnya jumlah Mitan. “Jumlah pengecer semakin bertambah sementara minyak tanah terbatas, makanya dibatasi,” katanya. (BE.17)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar