Senin, 14 Desember 2009

Diskoperindag: Krisis Mitan, Ulah Pengecer

Kota Bima, Bimeks.-
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima menegaskan, keluhan warga atas kesulitan mendapatkan minyak tanah (Mitan) beberapa pekan terakhir ini, bukan karena kelangkaan stok di tingkat distributor. Melainkan ulah beberapa pengecer yang tidak proporsional menjual Mitan. Sebab, distribusi Mitan pada sejumlah pangkalan pengecer di wilayah Kota Bima, hingga saat ini masih berlangsung normal.
Hal itu disampaikan Ratnaningsih, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, kepada Bimeks Senin (14/12) setelah mengecek dan memastikan kondisi itu pada pihak distributor Mitan.
Ratnaningsih menjelaskan, setelah diselidiki ternyata krisis Mitan beberapa pekan terakhir ini disebabkan ulah beberapa pangkalan pengecer yang tidak mengutamakan penjualan Mitan secara merata bagi kebutuhan warga setempat. Mereka cenderung mengutamakan pembeli dari luar dengan volume pembelian yang banyak.
Hal itu, katanya, menyebabkan stok Mitan yang seharusnya disediakan untuk kebutuhan warga tidak terpenuhi. Padahal, alur distribusi yang dilakukan pihak distributor lancar-lancar saja. “Masalah krisis Mitan ini ada di pangkalan pengecer. Kalau saja mereka lebih mengutamakan warga sekitarnya, tentu stok Mitan mampu memenuhi kebutuhan warga hingga waktu distribusi berikutnya,” katanya Senin (14/12) di Diskoperindag Kota Bima.
Selanjutnya, dikatakan, meski krisis Mitan diketahui, Diskoperindag tetap akan menginspeksi pada sejumlah pangkalan pengecer untuk memastikan tidak ada spekulan yang menimbun Mitan. Hal itu untuk mengantisipasi krisis Mitan berkepanjangan. Apalagi, tersiar kabar sejumlah pengecer ada yang menjual Mitan seharga Rp3.500/liter hingga Rp4.000/liter. Padahal, harga eceran tetap (HET) Mitan tidak lebih dari Rp3.000/liter.
“Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat bila ada pengecer yang menjual mitan lebih dari HET, segera laporkan kepada Diskoperindag atau distributor Mitan, biar kita cabut ijin usahanya,” tegas Ratnaningsih. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar