Jumat, 18 Desember 2009

Pelibatan Preman Dikecam Mahasiswa

Bima, Bimeks.-
Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Kamis (17/12), kembali berunjuk rasa menyikapi kasus alokasi dana Rp2,5 miliar untuk pembangunan perguruan tinggi negeri (PTN). Mereka juga mengecam tindakan sekelompok orang yang diduga preman dan melukai sejumlah mahasiswa.
Saat aksi Kamis, jumlah mahasiswa lebih banyak. Mereka sempat memblokir jalan, sehingga menyebabkan kemacetan arus lalulintas. Meski demikian, tidak terjadi kericuhan seperti aksi sebelumnya.
Bahkan, saat itu mahasiswa memilih mundur dan kembali ke kampus lantaran kantor Pemkab Bima telah dijaga sekelompok orang. Apalagi, jumlahnya banyak dibandingkan dengan sebelumnya.
Mereka rupanya memilih tidak berhadapan dengan sekelompok orang yang berjaga-jaga di kantor Pemkab Bima. Mereka sepertinya telah menunggu kehadiran mahasiswa dan siap berhadapan secara fisik.
Sekelompok orang yang menjaga kantor Pemkab Bima itu seperti diorganisir. Mereka datang bersamaan menggunakan bus. Saat itu, sebagian mahasiswa menolak kembali ke kampus dan ingin tetap maju ke kantor DPRD Kabupaten Bima.
Sebelumnya, massa berorasi di perempatan jalan depan kantor Pemkab Bima. Mereka mengecam tindakan premanisme terhadap mahasiswa. Cara-cara seperti itu dinilai tidak mencerminkan kedewasaan seorang pemimpin dan dinilai antidemokrasi.
Mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal. Mereka memeragakan bagaimana aksi kekerasan sekelompok preman terhadap mahasiswa saat sebelumnya.
Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Bima, Drs Amiruddin, mengaku kehadiran sekelompok orang di kantor Pemkab Bima itu karena kemauan mereka sendiri. Mereka datang untuk menjaga aset pemerintah dari perusakan. “Mereka hadir di kantor Pemkab bukan karena diminta, namun kemauan sendiri. Karena merasa peduli dengan aset pemerintah,” katanya kepada wartawan di kantor Pemkab Bima, Kamis.
Katanya, sebelumnya mahasiswa bertindak anarkis dengan merusak sejumlah aset. Selain itu, kehadiran warga itu karena ada isu bahwa kantor Pemkab Bima akan diduduki mahasiswa.
Amiruddin membantah dalam aksi sebelumnya anggota Sat Pol PP memukul mahasiswa. Malah, sebaliknya anggotanya menjadi korban pelemparan batu dan dirawat di RSUD Bima. “Malah, anggota Sat Pol PP membantu melarikan mahasiswa ke RSUD Bima,” ujarnya. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar