Jumat, 18 Desember 2009

Malam Puncak 1 Muharam, Syahdu

Kota Bima, Bimeks.-
Malam puncak 1 Muharram di masjid Abu Dzar Al-Giffary Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Husainy, Kamis (17/12), berlangsung syahdu. Perayaan itu diisi zikir, doa akhir dan awal tahun yang diikuti ratusan umat Islam.
Zikir dipimpin Kepala Madrasyah Aliyah (MA) Al-Husainy, H Ahmad, Sag. Suasana haru terasa, hampir seluruh jamaah berlinang air mata, terutama kaum wanita. Sebelumnya, Ahmad menyampaikan bahwa zikir itu sebagai bentuk penyesalan manusia kepada Allah atas segala dosa yang pernah dilakukan selama satu tahun. Zikir juga dapat menyelematkan manusia dari siksaan api neraka.
Setelah zikir, dilanjutkan dengan doa akhir dan awal tahun yang dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima, Drs H Yasin Abubakar dan pimpinan Ponpes Al-Husainy Drs H Ramli Ahmad. Saat itu, jamaah dianjurkan membaca doa yang sebelumnya telah dibagikan panitia. Jamaah yang hadir juga shalat Magrib diikuti tausiah oleh Ketua MUI. Dalam tausiahnya, Yasijn menyinggung perilaku manusia Kota Bima selama satu tahun terahir yang dinilainya masih banyak melanggar ketentuan Allah. Karenanya, banyak teguran dan ujian yang melanda Kota Bima akhir-akhir ini.
Katanya, pergaulan kaum remaja sudah banyak yang keluar dari koridor dan aturan agama, pemahaman dan pendidikan agama di sekolah dan rumah sudah jarang didapatkan anak. Yasin juga mengingatkan antara anak dan orang tua seakan-akan tidak ada batasannya lagi, sehingga saat ini di Kota Bima merajalela kasus asusila.
“Saya secara pribadi dan atas nama MUI Kota Bima, merasa sedih atas apa yang menimpa umat Islam di Kota Bima saat ini,” ujarnya.
Tidah hanya itu. Yasin juga menyampaikan wejangan yang secara pribadi dianggapnya menakuti jamaah. Dalam pandangan Islam dengan berbagai perilaku manusia yang sudah melampaui batas merupakan sebagian dari tanda-tanda kiamat. Dia juga menggambarkan keadaan manusia pada hari akhirat nanti.
Akhir tausiahnya, Yasin mengajak umat Islam selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui momentum 1 Muharam, umat Islam tetap bersatu dalam beribadah, bukan dalam kemaksiatan.
Di lokasi yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima, Drs H Zakariah HS, bangga dengan kesadaran umat Islam yang mau memeringati tahun baru Islam. Diakuinya, sejak dulu sebagian masyarakat Kota Bima hanya memeringati tahun baru masehi.
Dia mengapresiasi panitia pelaksana yang menyukseskan penyelenggaraan itu. Dia mengaku terharu saat zikir dan doa, karema menyentuh dan menggugah hati. “Saya aja nangis waktu acara zikir tadi,” ujarnya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar