Rabu, 23 Desember 2009

PWI Dompu Sesalkan Larangan Meliput Evaluasi Banggar

Dompu, Bimeks.-
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Dompu menyesalkan sikap arogan anggota DPRD Kota Bima yang melarang sejumlah wartawan meliput evaluasi pengerjaan proyek oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sikap seperti itu mestinya tidak boleh dipertontonkan oleh lembaga Dewan yang mewakili seluruh masyarakat.
“Saya sesalkan tindakan anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bima yang mengusir wartawan,” ujar Ketua PWI Dompu, H Abdul Muis, SH.
Apalagi, katanya, saat itu Banggar sedang membahas APBD untuk rakyat. “Apa salah wartawan yang dalam menjalankan tugasnya juga untuk kepentingan rakyat,” katanya di Dompu, Rabu (23/12).
Mestinya, tambahnya, Dewan bersyukur ada wartawan yang meliput kegiatan, sehingga semakin menambah pencitraan mereka di mata masyarakat. “Kehadiran mereka (legislator, Red) di lembaga Dewan kan untuk mewakili rakyat,” tandasnya.
Katanya, ketika tengah membahas anggaran untuk rakyat, tak seharusnya mengusir wartawan, kecuali mereka memang tidak lagi membahas anggaran untuk rakyat tapi untuk pribadi atau golongan. “Namun, jika itu dilakukan tidak boleh dong anggota Dewan memanfaatkan gedung rakyat. Kalau ketika tengah membahas anggaran untuk rakyat lalu tidak boleh diketahui rakyat, ini perlu dipertanyakan,” ujarnya.
ika alasanyanya takut wartawan salah menulis, menurut Muis, alasan itu tidak masuk akal dan dibuat-buat. “Lalu pertanyaannya apakah wartawan yang salah tulis atau memang mereka yang salah ngomong,” katanya.
Dalam konteks kemitraan antara wartawan dan DPRD, katanya, mestinya ada cara-cara yang elegan, misalnya ketika wartawan sudah berada dan ikut bergabung dalam acara itu, sesuai dengan etika jurnalistik ada beberapa kalimat atau kata yang tidak bisa dimuat. Kalau pun telanjur dimuat, ada hak jawab dan lain sebagainya, bukan langsung dengan arogan mengusir. “Wartawan juga dalam menjalankan tugasnya dilindungi Undang-Undang,” ujar Muis.
Dia berharap agar kasus ini tidak akan terulang lagi, agar kemitraan antara pers dan DPRD terjalin dengan baik. “Jangan hanya ketika ada kepentingan Dewan, wartawan diminta tulis besar-besar dan dimuat,” sindirnya. (BE.15)

1 komentar: