Jumat, 18 Desember 2009

Tantangan Pembangunan NTB selalu Menghadang

Kota Bima, Bimeks.-
Meski telah menorehkan sejumlah prestasi dan penghargaan, NTB masih menghadapi berbagai kendala dan tantangan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Demikian diakui Gubernur NTB, HM Zainul Majdi, saat puncak peringatan HUT ke-52 NTB di lapangan Merdeka, Kamis.
Katanya, permasalahan besar yang masih membelenggu adalah indeks penduduk dan derajat kesehatan yang masih rendah, tingkat pendidikan yang masih rebdah dan minimnya ketersediaan infrastruktur dasar. Akibatnya, berdampak pada menurunnya peluang dalam dimensi yang lebih kompleks. Seperti besarnya jumlah penduduk miskin, rendahnya volume dan nilai-nilai asasi yang berasas pada terbatasnya peluang dan kesempatan kerja yang terus berlanjut pada tradisi dampak pengangguran. “Akibatnya, banyak saudara-saudara kita dengan daya saing rendah, karena mutu pendidikan dan kecakapan yang tidak memadai,” ujarnya.
Dikatakannya, mengatasi kendala dan tantangan itu, tahun pertama kepemimpinannya, program pemerintah NTB masih terfokus pada upaya-upaya konsolidasi dan perombakan landasan-landasan berupa urutan program yang diharapkan memberikan daya bukti penting bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat NTB. “Pada tahun pertama, kita telah banyak mencanangkan program-program yang kita sebut sebagai program unggulan daerah,” ujarnya.
Untuk itu, katanya, tahun kedua, ketiga dan keempat yang dimulai pada tahun 2010, maka difokuskan untuk akselerasi dan percepatan pelaksanaan program. Kemudian tahun kelima diharapkan realitasnya dapat dinikmati. Itulah tahapan-tahapan yang harus dilakukan bersama dalam mengayuh daerah menuju pelabuhan harapan, yaitu NTB yang Beriman dan Berdaya Saing.
Dijelaskannya, alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBD propinsi maupun kabupaten dan kota, ternyata belum sepenuhnya mampu menutupi seluruhnya biaya pendidikan siswa sekolah. Pola yang diterapkan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang kurang mampu masih menemui banyak kendala dan hambatan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, ke depan perlu mendapatkan penanganan secara lebih terpadu.
Selanjutnya, bidang kesehatan, selama tahun 2009 pemerintah telah berupaya melaksanakan program pelayanan kesehatan gratis dari dana APBD propinsi maupun kabupaten dan kota. Pelaksanaan program itu tak luput dari tantangan dan kendala teknis. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dan kebersamaan, ke depan bisa atasi secara maksimal.
Katanya, sebagai perwujudan program pendidikan dan kesehatan gratis, pemerintah pun telah menggagas dan mencanangkan program gerakan 3A. Yakni gerakan menurunkan angka buta aksara menjadi nol (Aksano), menurunkan angka kematian ibu menjadi nol (Akino) dan menurunkan angka drop out menjadi nol (Adono). (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar