Selasa, 08 Desember 2009

Mengapa Pasar Higienis tak Kunjung Difungsikan?

Kota Bima, Bimeks.-
Sejumlah pedagang ikan pasar raya Bima mengeluh. Kendati sudah lama dibangun dan ditata, proyek pasar ikan higienis yang selesai dibangun pemerintah tahun 2008 lalu tak kunjung diaktifkan. Sejumlah pedagang los pasar itu dibiarkan tak dimanfaatkan.
Arif, pedagang ikan pasar raya Bima berharap diijinkan menempati los pasar ikan higienis. Meski sudah lama dibangun, belum kunjung diijinkan oleh pemerintah untuk ditempati. “Sebenarnya, kami sudah berupaya. Tapi oleh pengelolah pasar di sini kami tidak diijinkan. Padahal, sangat sayang dibiarkan begitu saja,” ujarnya di pasar raya Bima, beberapa waktu lalu.
Menurut Arif, meski ada beberapa pedagang yang tak setuju menempati los pasar ikan higienis, pemerintah tak semestinya membiarkan tempat itu dan melarang pedagang lain menempatinya. “Toh sayang dibiarkan, sudah bagus-bagus sekarang kotor dan tak terawat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pasar Raya Bima, Syarifuddin mengatakan, los pasar ikan higienis sengaja tak diaktifkan karena tidak representatif dan mampu menampung seluruh pedagang ikan di pasar itu. “Sebenarnya bukan pedagang tidak mau menempati los itu, tapi karena tempatnya sempit dan tidak mampu menampung semuanya, makanya tidak ada yang menempatinya,” ujar Syarifudin di Dispenda Kota Bima, Selasa (8/12).
Diakuinya, selain sempit, selama ini sebagian pedagang ikan enggan menempati los ikan higienis itu karena lokasinya terlalu dalam dan sulit dijangkau, sehinga mereka mengaku terancam kehilangan pembeli. “Maunya pedagang itu lokasinya di luar, sehingga mereka angkut ikan juga gampang. Tapi, hal ini yang sudah kita bahas hari ini bersama Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dispenda,” katanya.
Dikatakannya, saat ini pemerintah masih membahas pemanfaatan los pasar ikan higienis itu dan dalam waktu tak lama lagi akan segera diaktifkan. Selama ini, khusus dari pemanfaatan pasar, pemerintah sudah menggenjot PAD sebesar Rp300 juta lebih dari target Rp400 juta lebih. Sebagian besar sumber pendapatan itu berasal dari retribusi pedagang. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar