Senin, 07 Desember 2009

Hingga Awal Desember, sudah 30 Nyawa Terenggut

Kota Bima, Bimeks.-
Sejak Januari hingga awal Desember 2009, Satuan Lalulintas (Sat Lantas) Polresta Bima mencatat 30 orang meninggal dunia dalam kasus kecelakaan lalulintas (Lakalantas). Sisanya, kecelakaan ringan mencapai ratusan kasus. Demikian diakui Kepala Unit (Kanit) Kecelakaan Lalulintas (Laka) Sat Lantas Polresta Bima, Aiptu Drs Agus Salim.
Agus mengatakan, secara umum hingga akhir tahun 2009, angka kasus kecelakaan berat atau meninggal dunia meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2008 yang hanya mencapai 20 kasus. Umumnya, kasus kecelakaan meninggal dunia diawali pelanggaran lalulintas oleh pengendara. “Angka korban jiwanya meningkat, dari 57 kasus kecelakaan berat yang tercatat hingga saat ini sudah ada 30 orang meninggal. Kasus kecelakaan ringan mencapai ratusan, itu belum termasuk yang dilaporkan atau ditangani Polisi,” ujar Agus di Sat Lantas Polresta Bima, Senin (7/12).
Diakuinya, dua kasus kecelakaan meninggal dunia masing-masing, Senin (30/11) terjadi di perbatasan Desa Kambilo dan Kombo Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, dua orang meninggal dunai, salah satu korbannya, Bripka Nasaruddin, anggota Polres Bima. Jumat (4/12) kecelakaan kembali terjadi di lingkungan Oi Niu, menimpa Imram, Karyawan PDAM Bima. Saat itu korban meninggal setelah menabrak Sapi. “Rata kecelakaan yang terjadi diawali pelanggaran, seperti melampui kecepatan maksimal dan nyalip kendaraan lain,” ujarnya.
Dikatakan Agus, kasus lakalantas hampir merata terjadi hampir di tiap wilayah, seperti Kecamatan Wera, Sape, Wawo dan sejumlah wilayah di pusat Kota Bima, Rasanae Barat dan TImur. “Hampir merata, tidak terpusat di satu wilayah saja” katanya.
Menurutnya, selama ini upaya sosialisasi sudah kerap dilakukan Satlantas seperti pada sejumlah sekolah, hanya saja belum diikuti kesadaran masyarakat atau pengendara. Hampir sebagian besar masyarakat Bima dengan sengaja melanggar rambu lalulintas, terutama jika polisi tidak tampak di lapangan.
Padahal, budaya itu sangat jelek dan mengancam keselamatan pengendara sendiri. “Sudah capek mulut kita menghimbau pengendara, upaya lain juga sudah kita lakukan. Kita harap kesadaran itu ada pada diri sendiri pengendara jangan karena merasa dipaksa, ada polisi baru tidak melanggar,” katanya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar