Minggu, 06 Desember 2009

Dewan Janji Telaah Pengalihan Gunung Dua

Kota Bima, Bimeks.-
Kalangan DPRD Kota Bima akan memberikan atensi khusus terhadap persoalan Gunung Dua. Tidak hanya budayawan, sekaligus Ketua Adat Dana Mbojo, Hj Siti Maryam R, SH, yang menyesalkan pemangkasan lokasi itu. Demikian diisyaratkan Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Ahmad Miftah, SSos.
Miftah mengatakan, sebagai langkah serius menyikapi persoalan perubahan fisik Gunung Dua itu, dalam waktu tak lama lagi akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menelaahnya. Termasuk mengundang sesepuh masyarakat Bima, Hj Siti Maryam. “Kita akan bahas dulu dengan pemerintah, bagaimana jalan terbaik dan apa benar ada regulasinya atau tidak,” ujar Miftah di Sekretariat DPRD Kota Bima, Sabtu (5/12).
Diakui duta Partai Demokrat ini, Gunung Dua sudah lama tersohor hingga ke daerah lain dan menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Bima. Hal yang menjadi pertimbangan adalah nilai sejarahnya, ini akan dibicarakan dahulu dengan pemerintah.
Seperti dilansir Bimeks sebelumnya, Hj Siti Maryam atau Ruma Mari, prihatin dan menyesalkan perubahan fisik Gunung Dua, karena sebelum kemerdekaan lokasi itu sudah tersohor dan memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Bima. Saat ini, kondisi sebagian besar gunung itu hampir rata dengan jalan raya.
Saat ini yang tampak hanya bangunan rumah dan toko. “Gunung itu ada nilai sejarahnya dari dulu melekat pada masyarakat, kalau sudah diubah apalagi nilai sejarahnya. Saya juga bingung kenapa pemerintah hanya tinggal diam dan membiarkan itu terjadi,” sesalnya.
Sebagian masyarakat Bima juga mendesak pemerintah segera menyikapi persoalan itu. Menurut warga, tidak ada satupun regulasi yang mengijinkan perubahan fisik atau peerusakan gunung kecuali untuk kepentingan eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang. Itu pun jika dinyatakan layak oleh pemerintah dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar