Minggu, 06 Desember 2009

Angin Topan, Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

Dompu, Bimeks.-
Angin topan yang menerjang wilayah Dompu dan sekitarnya Jumat (4/12) sekitar pukul 14.30 Wita, merusak puluhan rumah dan fasilitas umum di Kota Dompu dan sekitarnya. Kerusakan paling parah dialami SMPN 1 Dompu di Swete Kelurahan Bali I Kecamatan Dompu.
Selain itu, kerusakan cukup parah juga dialami bagian timur fasilitas terminal Ginte. Rata dengan tanah. “Masih untung saat angin menerjang tidak ada satupun mobil yang menunggu penumpang,” ujar seorang petugas di terminal Ginte, Jumat.
Diakuinya, saat kejadian sedang sepi dan pedagang tidak ada di sekitar lokasi kerusakan. Mereka berkumpul di bagian barat terminal yang tidak mengalami kerusakan. Saat itu, angin diperkirakan datang dari arah timur.
Kerusakan yang sama juga terjadi pada gedung STIE Dompu di Swete. Sebagian atapnya terjatuh dan melayang beberapa puluh meter. Kerusakan paling parah dialami gedung SMPN 1 Dompu yang baru dibangun. Gedung lantai dua di sebelah utara SMAN 2 Dompu ini semua atapnya jatuh dan melayang beberapa meter dari gedung.
Selain merusak atapnya, bangunan juga ikut rusak dan diduga kerusakan itu disebabkan konstruksi bangunan dengan dana sekitar Rp2 miliar itu pembangunannya tidak memenuhi standar. “Pembangunan ini tidak sesuai dengan bestek,” ujar Ketua Komisi III DPRD Dompu, H Ahmad MK, SH, MH, ketika bersama beberapa anggotanya meninjau lokasi sekolah. Minggu (5/12).
Selain menyalahi bestek, kata Ahmad, pembangunan gedung itu juga menggunakan kayu kapuk. Ahmad dan beberapa anggota Dewan lainnya menyesalkan kurangnya pengawasan pemerintah terhadap pembangunan SMPN 1. “Masih untung sekolah ini belum dipergunakan oleh siswa,” ujar Ilham Yahyu, SPd, anggota Komisi III DPRD Dompu.
Komisi III akan meminta penjelasan eksekutif, khususnya Dinas Dikpora, Dinas PU, dan pihak terkait lainnya. “Baru angin topan saja sekolah ini hancur, belum lagi gempa,” ujar anggota Dewan lainnya.
Kepala UPTD Dikpora Dompu, Drs Kasturi, juga terlihat heran dengan kondisi bangunan sekolah itu. Campuran semen bangunan yang berlantai dua itu belum digunakan, namun sudah terlihat rusak. (BE.15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar